JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
memantau langsung pengerjaan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung
Melayu-Tanah Abang, Minggu (24/11/2013) malam. Didampingi Kepala Dinas
Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan, Jokowi menyusuri
jembatan layang sampai ke bagian yang belum tersambung, tepat di samping
Hotel Le Meridien.
"Segmental box girder (SBG) yang
belum tersambung, dipastikan malam ini 'krek', sudah (tersambung)
semua," kata Jokowi, di lokasi. SBG adalah teknologi konstruksi
jembatan, berbentuk huruf "u" dengan penutup yang lebih panjang, yang
mulai banyak dipakai setelah era 2000-an.
Proyek pembangunan JLNT
Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu
paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. JLNT
Kampung Melayu-Tanah Abang seharusnya rampung pada 2012.
Tertunda
sekian lama, persoalan pada ruas JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang adalah
SBG yang kini disambangi Jokowi. Sempat diwarnai penilaian wanprestasi
terhadap PT Istaka Karya, penyelesaian bagian ini ditargetkan rampung
pada November 2013.
Untuk penyelesaian bagian tersebut dan
mengejar tenggat waktu yang dibutuhkan, PT Istaka Karya mendatangkan
alat penyangga berat dari Taiwan. Alat tersebut didatangkan karena
kondisi di sekitar lokasi jembatan yang dibangun merupakan ruas jalan
yang sehari-hari dipadati penggunga lalu lintas.
JLNT Kampung
Melayu-Tanah Abang menyediakan dua ruas jalan, masing-masing memiliki
lebar 8,17 meter, dengan dua jalur kendaraan pada masing-masing ruas
yang berlawanan arah itu. Agung (36), mandor PT Istaka Karya mengatakan
jumlah pekerja ditambah dalam dua bulan terakhir.
Menurut Agung,
penambahan pekerja dilakukan untuk memastikan target waktu penyelesaian
JLNT dapat terpenuhi. "Target rampung dan bisa digunakan masyarakat
setelah dilakukan pembersihan dan finishing, mudah-mudahan Desember 2013 ini kelar," kata dia.
Sumber: Kompas.com